assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang di kajian kitab kuning pesantren

Senin, 10 Desember 2012

“TAWASSUTH” DAN “TATHARRUF”



Sikap tawassuth wal I’tidal, tengah-tenngah dan jejeg akan mempermudah kita untuk berlaku adil dan istiqomah, inilah dua hal penting yang diserukan oleh al-Qur-an, pintu masuk untuk Tawassuth wal-I’tidal itu pintu masuknya adalah dua sikap tadi yang saya sebutkan diatas,
Sedangkan kebalikan dari sifat tawassuth wal-I’tidal ialah tatharruf, yaitu extrim atau berlebih-lebihan. Dalam segala hal. Mulai dari menggunakan harta. Makan serta minum didalamnya banyak sekali dimensi tatharrufnya, makan apabila berlebihan akan membuat malas bagi seseorang untuk menjalankan aktifitas selanjutnya. Memang tidak ada dimensi yang baik dari sikap tatharuf itu.
dua sifat diatas adalah dua sifat yang sering atau kadang secara tanpa sadar kita jalani, kadangkala kita melakukan Tatharuf hal ini yang sebenarnya yang harus kita sadari. Dan hal yang dapat menyelamatkan kita adalah mengikuti perilaku Nabi, yaitu kembali menjadi apa yang diperintahkan oleh al-Qur’an yaitu ummatan wasathan yang selalu menjalankan tawassuth wal I”tidal.
Oleh kang hafid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar