Sikap tawassuth wal I’tidal, tengah-tenngah dan
jejeg akan mempermudah kita untuk berlaku adil dan istiqomah, inilah dua
hal penting yang diserukan oleh al-Qur-an, pintu masuk untuk Tawassuth
wal-I’tidal itu pintu masuknya adalah dua sikap tadi yang saya sebutkan diatas,
Sedangkan kebalikan dari sifat tawassuth
wal-I’tidal ialah tatharruf, yaitu extrim atau berlebih-lebihan.
Dalam segala hal. Mulai dari menggunakan harta. Makan serta minum didalamnya
banyak sekali dimensi tatharrufnya, makan apabila berlebihan akan membuat malas
bagi seseorang untuk menjalankan aktifitas selanjutnya. Memang tidak ada
dimensi yang baik dari sikap tatharuf itu.
dua sifat diatas adalah dua sifat yang sering atau
kadang secara tanpa sadar kita jalani, kadangkala kita melakukan Tatharuf hal
ini yang sebenarnya yang harus kita sadari. Dan hal yang dapat menyelamatkan
kita adalah mengikuti perilaku Nabi, yaitu kembali menjadi apa yang
diperintahkan oleh al-Qur’an yaitu ummatan wasathan yang selalu
menjalankan tawassuth wal I”tidal.
Oleh kang
hafid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar