Tema ini
sebenarnya terlalu mengada-ada, tapi kenyataan memang mewabah, berawal dari
keisenganku, nimbrung bersama teman-teman kamar panggung, mereka mengenalkan
flm korea City Hunter, layaknya film korea lainnya. Didalamnya ada ada berbagai
unsure materi, ada materi pendidikan, ada materi analisa, ada juga materi
metodologi cinta. Yang membuat heboh, persis dua hari yang lalu. Film yang
berdurasi lebih dari 10 jam, mewabah di kamar-kamar panggung. Bayangkan tiga
kamar sekaligus menonton film dengan tema yang sama. + penulis sendiri di
kontakan tempat parkir sepeda juga tidak mau kalah. (sambil jaga).
Semoga
pikiran dibenakku juga, sama bagi yang juga melihat film yang sama. Kalau saja
Indonesia, mau memulai sebagaimana yang korea selatan mulai, yaitu
pembaransasan korupsi dengan media film, menyampaikan ide-ide serta gagasan,
bahwa kejahatan itu musuh, korupsi itu musuh. Keserakahan jabatan itu musuh,
dan kezaliman itu juga musuh. Bertindak tanpa prosedur hukum itu juga musuh.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana dengan Indonesia, ? mungkin saja dengan
sedikit percikan pemikiran ini, dapat mngugah perlu tidak city Hunter ala
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar